Laboratorium Kebinekaan Menerima Kunjungan dari Highfield Secondary School
(30/1) Laboratorium Kebinekaan Bahasa dan Sastra (Laboratorium Kebinekaan) mengawali tahun 2024 dengan menerima kunjungan dari Highfield Secondary School, Jakarta. Kunjungan tersebut dilaksanakan di Ruang Laboratorium Kebinekaan pada hari Rabu, 24 Januari 2024, pukul 09.00--11.30 WIB dan diikuti siswa kelas VII.
Bersama dengan guru pendamping, para siswa tiba di lokasi sekitar pukul 08.30 WIB dan disambut oleh tim Laboratorium Kebinekaan. Setelah itu, para siswa diajak untuk melihat berbagai informasi seputar keberagaman bahasa dan sastra di Indonesia yang terpajang pada dinding Laboratorium Kebinekaan.
Dalam sesi pembukaan, Kepala Subbagian Tata Usaha Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Sri Haryanti, menyampaikan bahwa melalui kunjungan ini para siswa dapat melihat keberagaman bahasa dan sastra yang ada di Indonesia. Selain itu, Beliau berharap agar para siswa turut mempromosikan laman Badan Bahasa melalui media sosial serta mengingat jargon Trigatra Bangun Bahasa.
“Utamakan Bahasa Indonesia, Lestarikan Bahasa Daerah, Kuasai Bahasa Asing”, ungkapnya di hadapan para siswa. Apa yang disampaikan oleh Sri Haryanti sejalan dengan apa yang dinginkan oleh para guru Highfield Secondary School ketika mengajak para siswa mengunjungi Laboratorium Kebinekaan, yaitu menambah wawasan dan pengetahuan siswa mengenai bahasa Indonesia.
Hal ini disampaikan oleh perwakilan guru Highfield Secondary School dalam sesi pembukaan, Bapak Heri. “Kunjungan ini diharapkan mampu menambah wawasan dan pengetahuan siswa mengenai bahasa Indonesia serta menambah pengalaman baru. Satu semester kemarin, siswa banyak belajar teori di sekolah. Semester ini, mereka akan lebih banyak fieldtrip agar bisa melihat langsung hal yang telah dipelajari”, imbuhnya.
Selama kurang lebih dua jam, para siswa mempelajari, mendiskusikan, dan mengikuti kuis-kuis edukatif terkait dengan keberagaman bahasa dan sastra yang ada di Indonesia secara antusias. Selain berkenalan dengan kebinekaan bahasa dan sastra, para siswa juga diajak untuk mempelajari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) beserta cara menggunakannya di akhir sesi kunjungan.